Dokumentasi BAZNAS Riau

Monitoring Program Balai Ternak BAZNAS Riau: Produktivitas Capai 80%, Omzet Stabil hingga Rp35 Juta per Bulan

25/09/2025 | Markom BAZNAS Riau

Siak, 24 September 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Riau bersama BAZNAS Kabupaten Siak terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan ekonomi masyarakat melalui program zakat yang berkelanjutan. Salah satu program unggulan yang menjadi fokus perhatian adalah Balai Ternak melalui Peternakan Bebek Petelur yang berlokasi di Kampung Maredan Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak. Program yang dikelola oleh Kelompok Ternak “Sumber Berkah” ini merupakan bentuk nyata pemberdayaan mustahik agar dapat meningkatkan taraf hidup secara mandiri melalui sektor peternakan produktif.

Monitoring program yang dilaksanakan pada September 2025 ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua II BAZNAS Provinsi Riau, Jamaluddin, didampingi tim pelaksana dari BAZNAS Kabupaten Siak. Kunjungan ini bertujuan untuk menilai perkembangan populasi ternak, mengukur produktivitas, mengidentifikasi kendala di lapangan, serta memberikan rekomendasi strategis guna peningkatan hasil.

Dari hasil monitoring, program menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Dari total 500 ekor bebek yang disalurkan saat awal program, kini populasi mencapai 476 ekor dengan tingkat kematian hanya 4,8% — masih berada di bawah standar toleransi. Sementara itu, produktivitas telur harian tercatat stabil pada kisaran 378–400 butir atau sekitar 80% dari total populasi. Puncak produksi bahkan mencapai 400 butir per hari pada Agustus 2025. Meski sempat mengalami penurunan pada musim pancaroba (Mei dan September), produksi tetap berada pada level yang kompetitif.

Dalam hal manajemen pakan, kelompok ternak memanfaatkan campuran dedak, jagung giling, dan konsentrat dengan rata-rata konsumsi 120–130 gram per ekor per hari. Tantangan utama yang masih dihadapi adalah tingginya biaya pakan, sehingga ke depan perlu inovasi pakan alternatif yang lebih efisien namun tetap bernutrisi. Dari sisi kesehatan, beberapa kasus ringan seperti pilek dan berak kapur sempat muncul namun dapat ditangani dengan baik melalui pemberian vitamin, vaksinasi, serta peningkatan sanitasi kandang.

Dari segi pemasaran, hasil telur terdistribusi dengan baik dan stabil di pasar lokal. Harga jual rata-rata mencapai Rp80.000 per papan dengan omzet bulanan berkisar antara Rp24 juta hingga Rp35 juta. Kondisi ini menunjukkan potensi ekonomi yang kuat dari program pemberdayaan ini.

Wakil Ketua II BAZNAS Provinsi Riau, Jamaluddin, mengapresiasi kinerja dan semangat para peternak dalam mengelola bantuan yang telah diberikan. “Kami sangat bangga melihat perkembangan Balai Ternak ini. Program ini bukan hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi menjadi pintu menuju kemandirian ekonomi bagi para mustahik. Dengan produktivitas yang tinggi dan omzet yang stabil, kami yakin program ini dapat terus berkembang dan memberi dampak positif yang lebih luas,” ujarnya.

BAZNAS Provinsi Riau berkomitmen untuk terus mendampingi kelompok ternak melalui pelatihan, pembinaan, dan penguatan kapasitas. Ke depan, program ini akan diarahkan untuk tidak hanya berfokus pada produksi telur, tetapi juga pengembangan produk turunan seperti telur asin atau olahan lainnya guna meningkatkan nilai tambah dan pendapatan kelompok.

 

Melalui program pemberdayaan seperti Balai Ternak, BAZNAS berharap dapat menghadirkan solusi ekonomi yang berkelanjutan, membuka peluang usaha, serta mendorong transformasi mustahik menjadi muzaki di masa depan. Ini sejalan dengan misi BAZNAS dalam menjadikan zakat sebagai instrumen pemberdayaan umat yang produktif dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

PROVINSI RIAU

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12